Seorang
ibu hamil tentu lebih ingin melahirkan bayinya secara normal atau tidak
dengan operasi caesar. Namun perlu diketahui, bahwa bumil atau ibu
hamil yang punya mata minus beresiko lebih besar untuk menghadapi
kelahiran secara normal. Resiko melahirkan bagi ibu hamil dengan mata
minus dapat menyebabkan seorang bumil harus memilih jalan operasi caesar
untuk proses persalinannya nanti.
Tanda-tanda
kehamilan pada wanita dapat diketahui lebih awal. Tak ada salahnya jika
anda mulai memperhatikan hal-hal yang harus dijaga dan diperhatikan
setelah anda dipastikan telah hamil. Anda juga diharapkan mengetahui
makanan wajib yang harus dikonsumsi ibu hamil agar kesehatan sang ibu
dan bayi baik. Selain itu, anda juga bisa mengetahui tanda kehamilan
bahwa anda mengandung bayi kembar atau tidak. Nah, tak ketinggalan, anda
pun harus mengetahui kesehatan fisik anda dalam mempersiapkan proses
kelahiran. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mengenai kesehatan
mata seorang ibu hamil. Bagaimana pengaruhnya kesehatan mata terhadap
proses kelahiran tersebut?
GANGGUAN
mata saat persalinan memang agak mengkhawatirkan. Khususnya bagi Bumil
yang memiliki kelainan mata dengan minus cukup tinggi. Berbahayakah
melahirkan normal dengan kondisi mata minus?
Retina lepas
Saat
kehamilan terjadi, berbagai hormon mengalami perubahan yang memberi
dampak pada seluruh tubuh wanita, termasuk bagian mata. Menurut dr
Referano Agustiawan, SpM, gangguan mata yang biasa terjadi saat
kehamilan ada dua jenis yaitu ablasio retina regmatogen dan ablasio
retina eksudatif.
Ablasio
retina (lepasnya retina) dapat disebabkan berbagai hal yaitu peradangan
hebat, trauma akibat benturan, tumor, komplikasi diabetes, dan
preeklampsia. Tetapi sebagian besar terjadi akibat adanya satu atau
lebih robekan-robekan yang membentuk lubang-lubang pada retina.
Mengapa
retina bisa lepas? Ada dua faktor penyebabnya. Pertama, kondisi retina
tipis sehingga mudah robek, misalnya saja terjadi pada orang tua berusia
di atas 40 tahun. Kedua, adanya gel cair di dalam bola mata atau
vitreous gel (badan kaca). Nah, gel cair mudah merembes dan masuk
mengalir ke dalam lubang retina sehingga retina mudah lepas.
Yang rentan terkena
Ablasio
retina eksudatif biasanya terjadi pada bumil yang menderita
preeklampsia (tekanan darah tinggi). “Pada kondisi preeklampsia terjadi
penumpukan cairan di bawah lapisan saraf mata yang menyebabkan
penglihatan menurun drastis. Biasanya setelah melahirkan cairan tersebut
akan hilang dengan sendirinya, dan mata akan menjadi normal kembali,
jadi tidak terkait pada mata minus atau tidak,” ujar Opthalmologist dari
Jakarta Eye Center ini.
Dalam
kondisi seperti ini, perlu konsultasi dokter untuk mengambil inisiatif
pencegahan yang diperlukan. Sedangkan ablasio retina regmatogen dapat
terjadi pada orang yang memiliki rabun jauh (mata myopia) atau mata
minus.
Risiko
robekan memang lebih besar pada mata dengan minus tinggi. Kriteria
minus tinggi adalah di atas 6 dioptri. Yang perlu diingat, robekan
retina pada dasarnya dapat terjadi pada semua orang, tidak hanya pada
orang yang memiliki mata minus atau plus. Tapi, memang robekan lebih
rentan terjadi pada mata minus.
Bisa melahirkan normal
Kalau
begitu, apakah mungkin jika bumil dengan mata minus ingin melahirkan
secara normal? dr Referano mengatakan tak perlu khawatir, bumil dengan
mata minus pun masih tetap dapat melakukan persalinan secara normal.
Pasalnya, risiko robekan retina tidak berhubungan dengan aktivitas
mengejan baik saat melahirkan maupun buang air besar (BAB). Robekan
retina dapat terjadi akibat benturan di kepala maupun di mata.
Hal
senada juga dikatakan dr Yahya Darmawan, SpOG dari RS Graha Kedoya
Jakarta. Menurutnya, wanita bemata minus dapat melahirkan secara normal
asalkan sebelumnya diperiksakan dulu kondisi retinanya.
Berdasarkan
penelitian di Polandia tahun 1996 mengenai hubungan antara myopia
tinggi dengan cara persalinan, ternyata tidak didapatkan hubungan
bermakna antara robekan retina dengan cara melahirkan.
Penelitian
lain di Rusia tahun 2003 dengan mengukur tekanan intraokular dan
hemodinamik bola mata, didapatkan bahwa pada penderita myopia tinggi
dapat melahirkan secara normal. Memang ada perubahan refraksi pada
kehamilan seperti penelitian tahun 2002 oleh Pizzarello di USA, akan
tetapi pascapersalinan keadaan akan membaik seperti sebelum hamil.
Cek mata Anda
Oleh
sebab itu, ditekankan dr Yahya, konsultasi dokter selama kehamilan
sangat penting. Khusus untuk bumil dengan mata minus, konsultasikan
pengecekan mata lebih rutin lagi. Disarankan untuk memeriksakan kondisi
retina ke ahli mata (opthalmologist) bagian retina, sebelum hamil atau
sebelum melahirkan.
Dengan
menggunakan alat khusus yaitu opthalmoscope, dapat terlihat jelas
apakah ada robekan atau tidak, dan letak daerah robekan tersebut. Jika
memang diketahui ada robekan dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Bila
tidak segera dilakukan tindakan, pada rentang waktu yang lama, ablasio
retina dapat menyebabkan cacat penglihatan atau kebutaan yang menetap.
Pencegahan
Salah
satu cara untuk mencegah robekan retina, dapat dilakukan dengan
teknologi laser pada retina yang tipis. Cara ini, lanjut dr. Referano,
aman untuk bumil dan mudah dilakukan. Prosesnya pun sebentar, hanya
berkisar 10 menit.
Disarankan
jika ingin melakukan laser, sebaiknya jauh-jauh hari sebelum melahirkan
untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tip buat bumil
1. Periksakan mata ke dokter spesialis mata khusus ahli retina setiap 6 bulan sekali.
2.
Khusus untuk bumil bermata minus – apalagi minus tinggi – dianjurkan
lebih sering memeriksakan mata untuk melihat apakah ada risiko robeknya
retina pada saat persalinan nanti.
3. Bila ada risiko robek retina, diskusikan pada dokter kandungan untuk mencari cara melahirkan apa yang terbaik.
4.
Periksa retina sebaiknya jangan mendekati waktu melahirkan agar tidak
terjadi kontraksi atau hal lain yang dapat membahayakan kehamilan.
5.
Sebaiknya jangan melakukan pengobatan alternatif yang tidak jelas agar
tidak terjadi hal-hal buruk. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
Resiko
Melahirkan Bagi Ibu Hamil dengan Mata Minus memang cukup riskan. Perlu
dilakukan cek kesehatan mata anda anda sebelum datang waktu persalinan.
Hal ini dilakukan agar anda bisa bisa mengantasipasi keselamatan anda
dari resiko melahirkan bagi ibu hamil yang mempunya mata minus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar