Selasa, 16 April 2013

Tahapan Bayi Tabung

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang sungguh sangat mencengangkan. Berbagai macam penelitian dan penemuan baru memunculkan sebuah kemajuan yang luar biasa. Sama halnya dengan kemajuan dibidang bioteknologi. Perkembangan-perkembangan bioteknologi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, salah satunya dalam bidang reproduksi. Masyarakat secara umum mengetahui bahwa untuk menghasilkan keturunan diperlukan terjadinya fertilisasi internal atau bertemunya sel sperma dan sel telur didalam tubuh betina (induknya). Belakangan telah berkembang fertilisasi yang dilakukan secara eksternal atau bertemunya sel telur dan sel sperma diluar tubuh betina (induknya).
Fertilisasi atau pembuahan adalah proses bertemunya kedua sel gamet (jantan dan betina) atau lebih tepatnya peleburan dua sel gamet dapat berupa nucleus atau sel bernukeleus untuk kemudian membentuk zigot. Pada dasarnya melibatkan plasmogami( pengabungan sitoplasma) dan kariogami     (penyatuan bahan nucleus). Setelah terjadi pembuahan zigot tumbuh berkembang menjadi embrio.
Kelahiran Louise Brown melalui persenyawaan luar rahim (In Vitro Fertilization) pada 1978 membuka lembaran baru dan merupakan batu loncatan dalam dunia rawatan reproduksi. Peristiwa tersebut telah mengubah pilihan rawatan bagi pasangan yang menghadapi masalah ketidak suburan. Setelah itu, teknik-teknik in-vitro fertilization telah berkembang sangat pesat. Dalam tempo singkat sekitar 20 tahun, IVF telah menjadi teknologi yang dikenal umum dan banyak diterapkan dibanyak Negara maju.
In Vitro Fertilisasi (IVF) merupakan  suatu teknik reproduksi berbantu atau tehnik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur (oosit) matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi.
B.     Tujuan
Adapun Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Memberikan gambaran secara singkat mengenai fertilisasi manusia dan fertilisasi eksternal pada manusia
2.      Menjabarkan teknik fertilisasi eksternal pada manusia yang dicontohkan dalam proses pembuatan bayi tabung
C.    Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang akan dipaparkan pada makalah ini adalah :
1.      Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi eksternal pada manusia?
2.      Bagaimana teknik fertilisasi pada manusia? Dan bagaimana teknik pembuatan bayi tabung?
BAB II
PEMBAHASAN
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur.
A.   Perkembangbiakan pada Manusia 
1.     Pertumbuhan dan   Perkembangan Manusia di dalam Rahim
Pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim dimulai ketika terjadi penggabungan antara sel sperma dan sel telur. Rahim hanya dimiliki perempuan. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pertama kali terjadi di dalam tubuh seorang ibu. Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan terus membelah dan membentuk embrio. Setelah 120 jam dari pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu. Perhatikanlah gambar dibawah. Proses penempelan ini disebut implantasi. Embrio tumbuh menjadi janin dan mulai mendapatkan makanan dan oksigen. Makanan dan oksigen diperoleh dari ibu.

Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38 minggu. Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim. Proses pertumbuhan
dan perkembangan manusia di dalam rahim dapat dijelaskan dalam gambar berikut :
`
2.      Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim
Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim atau setelah lahir terjadi dalam beberapa tahap. Elizabeth Hurlock, seorang ahli psikologi perkembangan, membaginya ke dalam empat tahapan. Tahapannya sebagai berikut.
a.       Tahap orok, mulai lahir sampai usia dua minggu.
b.      Tahap bayi, mulai usia dua minggu sampai usia  dua tahun.
c.       Tahap kanak-kanak, mulai usia dua tahun sampai masa pubertas (sekitar 11 tahun).
d.      Tahap remaja atau pubertas, mulai usia 11 tahun  sampai 21 tahun.
Bayi Tabung
Kurang lebih 10%-15% dari pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas ini, dimana penyebabnya bisa dari pihak laki-laki, wanita atau dari kedua-duanya, ataupun dari sebab yang tidak diketahui (unexplained). Proses bayi tabunga merupakan bayi dari hasil pembuahan di tabung. Tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma diluar tubuh wanita. Program bayi tabung dilakukan dengan 2 metode yaitu :
·         In Vitro Fertilisasi (IVF)  merupakan  suatu teknik reproduksi berbantu atau tehnik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur (oosit) matang dari istri dengan spermatozoa dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi.
Bayi Tabung
  Gambar Proses In Vitro Fertilization
·         Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) merupakan suatu teknik reproduksi berbantu atau teknik rekayasa reproduksi dengan cara menyuntikkan satu spermatozoa langsung ke dalam sitoplasma oosit agar dapat terjadi fertilisasi. 
a.      Prosedur program Bayi Tabung
Untuk pasangan suami istri yang telah memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung, diwajibkan untuk menandatangani formulir Informed Consent dan menyelesaikan administrasi sebelum dimulainya program. Sebaiknya hal ini dilakukan satu minggu sebelum perkiraan siklus menstruasi berikutnya, sehingga calon pasien diharapkan benar-benar yakin untuk melakukan program bayi tabung. Pada saat ini calon pasien diharapkan juga telah mengerti mengenai tahap-tahap apa saja yang akan dilakukan setelah mendapatkan penjelasan dari konselor sebelumnya, termasuk cara melakukan terapi suntik dan obat-obatan apa saja yang akan digunakan.
Selanjutnya para calon pasien dipersilahkan untuk menghubungi konselor Teratai pada saat hari pertama haid. Akan sangat membantu jika pasien dapat menyiapkan kalender menstruasi selama 6 bulan terakhir.
b.      Tahapan
Program bayi tabung sendiri akan dilakukan dalam 3 tahap sebagai berikut :
1.      Tahap Pre-OPU
Pada tahap ini akan dilakukan Terapi Down Regulation dan Terapi Stimulasi. Down Regulation adalah suatu fase dimana rangsangan otak terhadap ovarium dihentikan dengan penggunaan obat tertentu. Pada fase ini kita ingin menciptakan seperti keadaan menopause dengan tujuan untuk mempersiapkan indung telur menerima terapi stimulasi. Pemeriksaan di tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali dengan pemeriksaan hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Terapi ini berlangsung lebih kurang antara 2 minggu hingga 1 bulan. Alternatif lain yang dapat dilakukan juga untuk istri yang siklus menstruasinya tidak teratur dilakukan Pill Cross Over , sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi Buserelin Acetate.
Terapi injeksi Buserellin Acetate dengan dosis 0.5 mg tiap kali suntik. Cara penyuntikan dilakukan secara sub kutan, yaitu tehnik suntik dengan menggunakan syringe pendek dan disuntikkan tegak lurus kira-kira 2 cm dibawah pusar.
Pada tahapan ini ada beberapa hal yang mungkin dirasakan oleh pasien, seperti halnya keadaan menopause, yaitu perasaah gerah/kepanasan, sakit kepala ataupun perubahan mood. Kadang-kadang juga ditemukan buah dada seperti mengalami pembengkakan. Gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya pada saat pasien masuk ke tahap berikutnya. Pasien juga ada kemungkinan untuk tidak mengalami menstruasi pada tahap ini.
Kemudian dilakukan pemeriksaan kembali hormon-hormon tersebut diatas atau dilakukan pemeriksaan USG untuk memastikan apakah pasien dapat masuk ke dalam fase berikutnya yaitu terapi stimulasi.
Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan kemungkinan memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum dilakukan.
Terapi ini dapat dimulai jika sudah dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter ahli dan dari hasilnya terlihat tidak ada folikel yang berkembang di dalam rahim pasien. Selanjutnya dokter ahli akan menentukan berapa besar dosis yang akan diberikan untuk tiap pasien berdasarkan kondisi dan usia yang dialami oleh pasien.
Sama halnya dengan penyuntikan pada terapi down regulation, injeksi stimulasi ini juga dilakukan secara sub kutan dan pada waktu yang sama setiap harinya.. Injeksi ini dilakukan minimal 8 kali hingga 14 kali dengan menyuntikkan obat FSH Recombinant/Gonadotrophin dan dosisnya tergantung dengan kondisi pasien. Kontrol dengan USG dilakukan setelah suntikan stimulasi ke 6 untuk melihat pertumbuhan folikel. Kontrol berikutnya dilakukan pada hari ke 8 untuk melihat apakah sudah terdapat folikel yang matang Jika belum terdapat maka suntikan akan diteruskan hingga minimal ada 3 folikel matang dengan diameter rata-rata 18 mm dan siap untuk di petik melalui operasi petik ovum.
         
Gambar Pemberian Hormon Penghasil Ovum
2.      Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up)
Penjadwalan untuk Operasi Petik Ovum dapat dilakukan jika sudah terdapat 3 atau lebih folikel dengan diameter 18 mm. Kadar E2 juga terus dipantau dan harus mencapai 200pg/ml/folikel matang.
Sebelum dilakukan Operasi Petik Ovum tepatnya 36 jam sebelumnya dilakukan penyuntikkan hCG dengan dosis 5000 IU atau 10,000 IU, besar dosisnya ditentukan oleh dokter ahli.
Pada saat bersamaan berlangsungnya OPU, suami juga harus melalui proses pengeluaran sperma yang dilakukan melalui proses masturbasi di ruangan yang telah siapkan. Pada proses ini tidak diperbolehkan menggunakan pelicin (lubricant) contohnya sabun/baby oil dan lainnya karena dapat menghambat proses fertilisasi/pembuahan.
Sel telur yang sudah terseleksi akan dipertemukan dengan sel sperma yang sudah melalui proses pencucian ( washing) sehingga hanya sel sperma yang sudah terseleksi saja yang akan kita gunakan untuk menghasilkan embryo yang berkualitas baik. Selanjutnya kita dapat masuk ke tahap selanjutnya yaitu proses tandur alih embryo (embryo transfer).
Gambar Operasi Petik Ovum
3.      Tahap Post OPU
Tahap yang terakhir dalam program bayi tabung adalah Tandur Alih Embryo (Embryo Transfer) yang kemudian dilanjutkan dengan Terapi Obat Penunjang Kehamilan.
Tandur Alih Embryo adalah proses memasukan 2 atau maksimum 3 embryo yang sudah diseleksi ke dalam rahim dengan cara menyemprotkannya secara perlahan ke dalam rahim melalui leher rahim dengan menggunakan alat bantu kateter dan USG. Jumlah embryo yang di tandur alihkan akan ditentukan oleh dokter ahli kami. Sebagai acuan pada pasien berusia sama atau <= 30 tahun maka biasanya jumlah embrio yang ditandur alihkan adalah 2. Jika usia lebih dari 30 tahun maka jumlah embrio yang dtandur alih adalah 3. Sisa embryo yang sudah terseleksi dengan baik dapat dibekukan dan dipergunakan untuk kehamilan berikutnya berdasarkan persetujuan pasien.
Tandur Alih Embryo dilakukan pada hari ke 2 atau hari ke 3 setelah operasi petik ovum dilakukan. Proses ini merupakan proses yang sederhana sehingga tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan pasien seperti halnya operasi petik ovum, karena pada tandur alih embryo ini pasien tidak perlu melalui proses anastesi. Seperti halnya papsmear, biasanya pasien tidak mengalami nyeri yang terlalu berlebihan. Embryo yang siap untuk ditransfer akan diperlihatkan pada layar tv oleh sebelum dilakukan transfer.
4.      Tahap selanjutnya adalah Terapi Obat Penunjang
Setelah proses tandur alih embryo berhasil dilakukan, pasien diberikan terapi obat penunjang. Terapi ini bertujuan untuk mempersiapkan rahim menerima implantasi dari embryo yang sudah ditanamkan sehingga embryo dapat berkembang dengan normal.
Pada tahap ini pasien diberikan suntikan hCG pada hari OPU+4 dan OPU+7. Dosis yang biasanya diberikan 1500 IU atau 5000IU, tergantung dengan kondisi pasien.
Selain pemberian HCG, pasien juga dapat diberikan progesterone secara oral selama 15 hari atau penggunaan vagina gel yang digunakan tiap malam sebelum tidur.
BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.   Fertilisasi eksternal adalah bertemunya sel sperma dan sel telur yang terjadi diluar tubuh betina (induknya).
2.    Salah satu bentuk fertilisasi eksternal pada manusia yang telah banyak diterapkan adalah pembuatan bayi tabung. Terdapat 2 metode bayi tabung yaitu  In Vitro Fertilisasi (IVF)  dan Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
3.    Tahapan-tahapan pembuatan bayi tabung adalah Tahap Pre-OPU, Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up), Tahap post OPU, Terapi obat penunjang.
B.        Saran
Diharapkan partisipasi serta peran aktif dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan dapat bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2010, "Langkah-langkah Proses Bayi Tabung" (online) http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/endocrine/hypopit.html. Diakses pada 28 Maret 2011.
Anonym, 2010, "Perkembangan Mahluk Hidup", Crayonpedia (online) http://www.sci.uidaho.edu/med532/hypothal.htm. Diakses pada 28 Maret 2011.
Anonym, 2011, "Pembuahan", (online) http://www.wikipedia.com. Diakses pada 28 Maret 2011.
Nirwana, 2010, “Tahapan Bayi Tabung” Nirwanaworld (online) http://rnrian89.blogspot.com. Diakses pada tanggal  28 Maret 2011.
Reno, 2010, “In Vitro Fertilization” (online) http://bayitabung.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 Maret 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar